tribuntimes - Presiden Prabowo Subianto bersama panglima melakukan pembahasan tentang misi perdamaian antara Palestina-Israel dengan pengiriman pasukan penjaga kedamaian.
Perwakilan Markas Besar TNI melalui Kapuspen Mabes TNI menyatakan telah berlangsung komunikasi antara Presiden Prabowo Subianto dengan Panglima TNI. Kapuspen TNI mengatakan komunikasi yang dilakukan berdasarkan dari rencana Presiden yang ingin mengirim pasukan perdamaian menuju Gaza. Perihal komunikasi tersebut terlihat berjalan sangat baik dari sisi Presiden maupun Panglima TNI saling bertukar argumen dan rencana strategis. Seluruh komunikasi yang membahasan perencanaan strategis berkaitan dengan pengirim pasukan TNI secara terpadu dan terarah lintas kementrian dan lembaga.
Menurut Kapuspen TNI seluruh keputusan dalam upaya mengirim pasukan khusu perdamaian sangat berlandaskan perintah dari Presiden selaku kepala pemerintahan. Selain menunggu perintah Presiden, pembentukan dan pengiriman pasukan harus dibahas oleh lembaga kementrian seperti Kementrian Pertahanan dan Kementrian Luar Negeri. Sampai dengan saat ini pihak TNI masih menunggu putusan pemerintah tentang pembentukan pasukan demi misi perdamaian di Gaza. Selagi menunggu keputusan Presiden, TNI sedang mempersiapkan pasukan untuk tetap ada di kondisi siap menjaga misi perdamaian di Gaza.
TNI Persiapkan Pasukan Khusus Penjaga Perdamaian
Seperti yang diketahui Presiden Prabowo Subianto dengan tegas mengatakan dukungan terhadap tercipta serta terlaksana perdamaian di Gaza secara berkelanjutan. Pernyataan Presiden Prabowo Subainto ini dilontarkan ketika menghadiri forum KTT ke-13 ASEAN-United States yang di gelar di Kuala Lumpur Malaysia. Lebih dari sekedar dukungan verbal, Presiden Prabowo Subianto juga dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia siap terlibat dalam misi perdamaian Gaza. TNI mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan dan membentuk pasukan khusus yang memliki banyak kemampuan untuk menjaga perdamaian sesuai intruksi Presiden.
Pasukan yang disiapkan juga sudah memiliki kualifikasi unggulan mulai dari membentuk kontruksi sampai dengan membuka pelayanan kesehatan untuk menciptakan perdamaian. TNI mengatakan satuan khusus yang sangat dibutuhkan dalam misi perdamaian di Gaza merupakan satuan Zeni TNI AD untuk pemulihan infrastruktur. Selain pasukan Zeni, tenaga ahli kesehatan juga sangat diperlukan dalam upaya memberi pelayanan kesehatan fisik serta psikis korban perang. Serta yang utama TNI juga mengirimkan pasukan pengamanan untuk memastikan oparasi perdamaian di Gaza berjalan dengan aman dan kondusif.
Malaysia Ikuti Langkah Indonesia Kirimkan Pasukan Perdamaian
Federasi Negara Malaysia mengatakan bahwa mereka siap untuk berpartisipasi mengirim pasukan khusus dalam upaya menjaga misi perdamaian di Gaza. Malaysia sedang melakukan diskusi dengan anggota Organisasi Kerja Sama Islam perihal kemungkinan untuk mengirim pasukan menuju Gaza. Malaysia sangat mempertahankan konsistensi untuk mendukung kemerdekaan Palestina serta menyambut baik keputusan Mahkamah Internasional yang mengutuk perbuatan Israel ke Palestina. Pada pertemuanya Anwar selaku Perdana Menteri Malaysia dan Guterres membahas sikap Malaysia atas perannya dalam perjuangan perdamaian Kamboja-Thailand.
Amerika Serikat membuat rencana yang terdiri dari 20 poin yang mengatur perjanjian gencatan senjata secara perlahan di Gaza antara Israel dan Hamas. Perjanjian gencatan senjata tersebut dimediasi oleh pihak regional dan internasional berlaku mulai dari 10 Oktober. Malaysia ikuti langkah Indonesia yang dengan yakin mengatakan bahwa akan mengirimkan 20.000 pasukan khusus penjaga perdamaian di jalur Gaza. Keputusan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto ketika kesempatannya memberikan Pidato pada sidang ke-80 Majelis Umum PBB.
BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA :
Perayaan Satu Tahun Masa Jabatan Prabowo-Gibran