tribuntimes - Memperingati perayaan masa jabatan Presiden Prabowo-Gibran yang genap satu tahun memimpin Indonesia dengan beragam dinamika politik dan prestasi dalam negeri.
Sudah setahun pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan dengan penuh dinamika politik, dimulai dari kebutuhan akan konsolidasi politik dan program populis terus berjalan. Presiden yang kini memimpin struktur Pemerintahan Indonesia telah genap setahun semenjak resmi dilantik tepat 20 Oktober 2024. Selama setahun kepemimpinannya Prabowo Subianto telah melaksanakan hingga mengeluarkan sederet kebijakannya mulai reformasi birokrasi, diplomasi global hingga sektor ekonomi. Pemerintahan yang di pimpin Prabowo ini telat mencatatkan beberapa kebijakan populis dan pencapaian melalui program bentukan Kabinet Merah Putih tersebut.
Salah satu yang kini menjadi sorotan pemerintahan Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mecapai angka sebesar 8 persen harus digapai. Pengamat ekonomi dari berbagai bidang terkait juga menyampaikan bahwa target presiden dalam pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen bukan langkah mustahil. Namun dalam upaya mencapai target ada sektor yang harus diperhatikan seperti stabilitas nilai tukar, pelonggaran likuiditas, peningkatan PNBP, hingga Danantara. Sektor penting ini menimbulkan berita menarik dengan mengganti kursi Menteri Keungan dari Sri Muryani menjadi nama baru Purbaya Yudhi Sadewa.
Rencana Memulai Produksi Proyek Mobil Nasional
Dalam kesempatanya berpidato ketika rapat Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto menginformasikan rencannya perihal membangung proyek mobil nasional. Proyek mobil nasional ini menandakan Indonesia akan mulai berusaha untuk mandiri dalam memproduksi transportasi yang menjadi prestasi bagi suatu negara. Pada rapat Kabinet Merah Putih Prabowo juga menegaskan bahwa nantinya mobil produksi dalam negeri akan menjadi Jeep produksi Indonesia. Dana atau anggara dan lahan untuk dibangun pabrik produksi mobil tersebut juga sudah disiapkan atau dialokasikan oleh pihaknya.
Prabowo menargetkan kepada pihak terkait pembangunan ini bahwa setidaknya dalam tiga tahun kedepan Indonesia sudah mempunyai mobil buatan dalam negeri. Prabowo menambahkan, kehadiran mobil produksi dalam negeri akan membuat seluruh pejabat serta perwira akan bangga ketika menggunakan mobil tersebut. Seperti yang diketahui selama menjadi Presiden dirinya terlihat sering menggunakan mobil Maung MV3 Garuda buatan PT Pindad sebagai kendaraan kenegaraan. Prabowo juga menargetkan nantinya ketika produksi mobil lokal sudah berjalan seluruh jajaran menteri di Kabinet Merah Putih wajib menggunakannya.
Sejarah Indonesia Dalam Upaya Memproduksi Mobil Nasional
Rencana Prabowo Subianto untuk memproduksi mobil dalam negeri ternyata pernah dilakukan sebelumnya di era pemerintahan Presiden Soeharto. Seperti yang diketahusi Indonesia pernah mempunyai mobil yang sering dinamakan layaknya mobil nasioal melalui Mobil Timor di era 1990-an. Mobil Timor itu sendiri seperti yang diketahui merupakan produk PT Timor Putra Nasional beroperasi dalam rentang waktu 1996 hingga 2000an. Produksi mobil nasional ini mengalami penurunan yang disebabkan ketika krisis monenter melanda Indonesia terjadi di tahun 1998.
Perusahan ini berdiri dipimpin oleh Tommy Soeharto selaku pemilik saham mayoritas setelah terbitnya Intruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1996. Instruksi Presiden tersebut berisi tentang Pembangunan Industri Mobil Nasional yang ditekan dan diresmikan oleh Presiden saat itu Soeharto. Intstruksi Presiden ini juga menyebutkan seluruh jajaran menteri serta badan koordinasi penanaman modal terkait untuk segera mewujudkan pembangunan mobil nasional. Pada zamannya Mobil Timor ini sempat diharapkan bisa menjadi produsen utama mobil di Indonesia serta menjadi saingan untuk mobil Jepang.
BACA JUGA ARTIKEL SEBELUMNYA :
Polemik Pelunasan Utang Kereta Cepat Memicu Perdebatan