tribuntimes - Demonstrasi besar dari masyarakat kembali membesar menciptakan situasi mencekam di sekitar wilayang yang menjadi aksi demo di sebagian wilayah DKI Jakarta.
Sejumlah aksi masa pecah dijalanan Ibukota hingga menelan satu korban jiwa dan 8 orang luka luka akibat tertabrak mobil rantis. Demo yang berlangsung di depan gedung DPR didaerah Senayan ini menyebar bagai virus ke beberapa daerah sekitar terutama Palmerah. Masa yang menggelar aksi mulai memadati area depan komplek DPR pada pukul 15.00, masa datang dari segala penjuru arah. Titik ricuh dinilai pada pukul 17.56 WIB dimana masa mulai emosi dan memaksa untuk masuk kedalam kompleks gedung DPR.
Pada hari itu di sejumlah titik di Jakarta terdapat bentrokan antara masa dan aparat keamanan yang tidak dapat terhindarkan. Bentrokan antara para demonstran dan aparat keamanan tidak dapat terhindarkan sehingga menyebabkan satu orang meninggal dunia di Pejompongan. Dalam hal ini pihak keamanan dinilai lalai dalam mengamankan masa demonstran yang sudah emosi dengan kebijakan pemerintah. Dilain kesempatan pimpinan DPR Puan Maharani mengucapkan permintaan maaf dan belasungkawa terhadap korban Affan Kurniawan.
Pejompongan Menjadi Titik Paling Mencekam
Pejompongan yang wilayahnya tidak jauh dari komplek DPR menjadi titik paling mencekam dalam bentrokan yang terjadi ketikan demonstrasi kemarin. Beberapa massa berupaya menjebol gerbang utama Gedung DPR Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat sore, 29 Agustus 2025." Revolusi! Revolusi! Revolusi!" teriak mereka secara bersama- sama. Sebagian massa pula sukses masuk dengan metode melompati pagar.
Para demonstran berkata dia bersama warga lain bawa beberapa tuntutan. Awal mereka menuntut polisi buat mengusut tuntas kematian Affan Kurniawan. Affan merupakan pengemudi ojek online ataupun ojol yang dilindas oleh kendaraan taktis Brimob pada demonstrasi kemarin. Tidak hanya itu, demonstran pula memohon supaya bukti diri polisi yang menabrak Affan buat dibeberkan.
Bandung Juga Menuntut Untuk Segera Menemukan Keadilan Bagi Korban
Demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat, 29 Agustus 2025, berujung ricuh. Bentrokan antara aparat keamanan serta pengunjuk rasa tidak terhindarkan. Polisi berulang kali membebaskan tembakan gas air mata buat membubarkan aksi. Kericuhan merangsang kebakaran di suatu bangunan Mess MPR yang terletak pas di depan Gedung DPRD Jabar.
Api mulai nampak dekat jam 17. 30 serta dengan kilat membengkak sampai nyaris melalap habis bangunan tersebut. Kebakaran terjalin tidak lama sehabis aparat menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Lebih dahulu, massa melaksanakan pelemparan batu, botol, sampai bom molotov ke arah gedung dewan. Aksi ini ialah gabungan pengemudi ojek online, mahasiswa, pelajar, sampai warga umum.